Kamis, 02 Juli 2009

API YANG KEKAL

Khotbah ini dikhotbahkan di Kebaktian Jum’at Malam, 13 Januari 2006
di Baptist Tabernacle of Los Angeles
“Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.” (Matius 25:41).

Banyak orang berkata bahwa Yesus adalah “Guru Agung”. Tetapi mereka tidak memperhatikan dengan serius apa yang Dia ajarkan tentang Neraka. Jika Ia adalah Guru Agung, bukankah mereka harus memperhatikan dengan seksama perkataan-perkataan-Nya tentang “api yang kekal”? Bukankah mereka juga harus waspada terhadap peringatan-Nya ini,
“Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal”? (Matius 25:46).
“Api yang kekal” dan siksaan yang kekal” adalah istilah yang Yesus gunakan untuk menjelaskan tentang Neraka.
Beberapa orang tidak suka dengan istilah “ api yang kekal.” Tetapi mereka tidak menolak istilah “ hidup yang kekal.” Ini selalu nampak kontradiksi bagi saya. Mengapa mereka ingin hamba Tuhan berbicara tentang hidup yang kekal pada saat upacara penguburan, tetapi pada saat yang sama mereka tidak suka kalau hamba Tuhan berbicara tentang api yang kekal? Kristus adalah Pribadi yang berbicara tentang kedua hal ini. Ini selalu nampak bagi saya bahwa sebenarnya Kristus Sendiri yang mereka tolak, bukan gembala yang menyampaikan pengajaran persis sama dengan apa yang disampaikan oleh Kristus.
Kemudian, saya juga mencatat bahwa tidak ada orang menolak bahwa api yang kekal adalah,
“…yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.” (Matius 25:41).
Saya tidak pernah tahu adakah orang yang tidak setuju bila Iblis dan malaikat-malaikatnya dilemparkan ke dalam Neraka? Apakah Anda pernah ketemu? Apakah Anda tidak setuju jika Iblis dan para malaikatnya dilemparkan ke dalam api yang kekal pada hari penghakiman? Tentunya Anda tidak demikian, bukan? Anda akan berkata, “Yah, mereka patut pergi ke sana.” Tentu saja, ini menimbulkan suatu pertanyaan, apakah Anda juga patut pergi ke sana?
Setan berdosa oleh karena pilihannya sendiri. Ia memilih memberontak melawan Allah, seperti yang dapat kita lihat dalam Yesaya 14:12-14 dan Yehezkiel 28:14-17. Ia memilih mengangkat hatinya menentang Tuhan. Ini adalah dosa tunggal yang membuatnya terkutuk untuk selama-lamanya. Begitu juga dengan para malaikat yang mengikuti Setan mengalami hal yang sama. Mereka
“….tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka” (Yudas 6).
Dosa tunggal ini, ketika mereka meninggalkan tempat kediamannya, cukup untuk mendatangkan penghukuman yang kekal bagi mereka. Dr. Shedd menjelaskan kepada kita,
Akhir dari semua orang berdosa adalah dikumpulkan bersama dengan Setan dan malaikat-malaikatnya: “Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya” (Matius 25:41). [Setan dan malaikat-malaikatnya] ini direpresentasikan Kitab Suci seperti hilang tanpa pengharapan: “dan Iblis, yang menyesatkan… mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.” (Wahyu 20:10). Orang Yahudi yang menjadi pendengar pada waktu Yesus berbicara mengerti bahwa penghukuman para malaikat yang terhilang ini adalah kebenaran mutlak (W. G. T. Shedd, Ph.D., Dogmatic Theology, P and R Publishing, 2003 reprint, p. 897).
Setan dan para malaikatnya akan dihukum secara mutlak dan kekal oleh karena dosa tunggal ini - tindakan pemberontakan terhadap Tuhan. Dan saya tidak berpikir ada satu pribadi yang ada di sini pada malam ini yang tidak setuju bila Tuhan mengirim mereka “ke dalam api yang kekal” untuk mempertanggung-jawabkan satu dosa ini.
Jika Anda setuju bahwa mereka harus dihukum oleh karena satu dosa, maka mengapa Anda tidak setuju jika ada orang yang dikirim “ke dalam api yang kekal” oleh karena banyak dosanya? Bukankah Anda juga telah memberontak melawan Allah banyak kali, bukan hanya sekali? Bukankah pemberontakan Anda melawan Allah ditunjukkan untuk banyak kali, dalam banyak cara? Satu dosa cukup untuk menghukum Setan, malaikat, dan jiwa manusia. Alkitab berkata,
“Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya.” (Yakobus 2:10).
Jika Anda telah melanggar hukum Tuhan “satu poin saja” berarti Anda adalah orang berdosa yang bersalah, dan pada hari Penghakiman, Tuhan akan berkata kepada Anda,
“Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya” (Matius 25:41).
Pada hari penghukuman yang akan datang,
“Allah… akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus” (Roma 2:16).
Di hari yang sangat mengerikan itu, ketika buku catatan Tuhan dibuka, Anda akan
“dihakimi masing-masing menurut perbuatannya” (Wahyu 20:13).
“Dan Ia akan berkata juga kepada [Anda]: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.” (Matius 25:41).
Anda tidak akan memperoleh maaf pada hari itu. Anda tidak akan bisa komplain ketika Anda dikirim ke dalam “api yang kekal,” karena catatan tentang Anda, dalam buku Tuhan, jelas menunjukkan bahwa Anda telah berdosa lagi dan lagi dan lagi, dan tentu dosa yang sama dengan yang dimiliki oleh Iblis dan malaikat-malaikatnya.
Ini jelas, juga, dari Kitab Suci bahwa Anda baru sadar seperti Iblis dan malaikat-malaikatnya pada saat Anda masuk ke dalam api yang kekal. Seperti halnya Iblis, kita diberitahu bahwa,
“mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya”
(Wahyu 20:10).
Seperti inilah dikatakan tentang manusia yang terhilang,
“Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa,” (Wahyu 14:11).
Ketika orang kaya itu mati,
“Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas” (Lukas 16:23).
Ia benar-benar sadar, dan telah mengalami “alam maut”. Ia berkata,
“sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini” (Lukas 16:24).
Saya tahu bahwa seseorang dari anggota salah satu bidat akan menentang apa yang saya telah katakan ini, walaupun poin saya ini diambil dari Alkitab. Hampir semua bidat-bidat utama menolak apa yang Kristus katakan tentang bahaya “api yang kekal” ini. Tetapi mahasiswa yang belajar dengan hati-hati akan menemukan bahwa sekte-sekte ini hampir tidak memiliki alasan untuk mengingkari pengalaman penebusan Kristus, Allah - Manusia. Dalam satu cara atau cara lainnya, para bidat menolak pengajaran Alkitab tentang inkarnasi Allah, Tuhan Yesus Kristus, kematian untuk menggantikan orang-orang berdosa. Namun, api yang kekal dan pengalaman penebusan Kristus adalah kepercayaan orthodoksi yang dipertahankan hanya oleh orang-orang Kristen alkitabiah garis utama. Dr. Shedd menekankan bahwa
Inkarnasi dan penggantian penghukuman atas dosa oleh salah satu Pribadi ke-Allah-an [Trinitas] mendemonstrasikan ketidak-terbatasannya [endlessness] kejahatan itu. Tidaklah masuk akal bila Trinitas yang kekal harus menyediakan pengorbanan diri-Nya yang begitu besar hanya untuk menghapuskan kejahatan yang terbatas dan bersifat sementara. Doktrin tentang penggantian penebusan Kristus, secara logis, jatuh atau bangun bersama dengan penghukuman yang tiada akhir ini. Inkarnasi Allah yang Maha tinggi, supaya dapat membuat penyucian dosa [di atas kayu salib] mungkin adalah salah satu argumentasi yang paling kuat untuk menunjukkan sifat penghukuman kekal dan tak terbatas ini. (ibid., p. 925).
Sudah banyak kali Anda mendengar saya berkata, “Kristus mati untuk membayar dosa-dosa Anda.” Dan sudah banyak kali Anda mendengarnya dan seharusnya sudah jelas. Apakah yang Anda harapkan untuk lari dari “api yang kekal”, yang telah dipersiapkan untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya”? (Matius 25:41).
“Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.” (Ibrani 10:26).
“Sekarang adalah hari penyelamatan” (II Korintus 6:2). Setelah kematian atau binasa, “maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu” (Ibrani 10:26). Oleh sebab itu,
“Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!” (Yesaya 55:6).
Jika Anda tidak mencari pengampunan atas dosa-dosamu melalui Kristus sekarang, itu akan menjadi sangat terlambat untuk selama-lamanya. Anda akan keluar ke dalam kekekalan bersama dengan beban dosa-dosa Anda, karena semua itu hanya dapat disucikan sekarang, saat ini, oleh Darah,
“Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia”
(Yohanes 1:29)

1 komentar:

  1. artikel ini anda yang tulis atau anda copy paste dari artikel orang lain juga?

    BalasHapus